Mengenal Kisah Pandawa Lima dalam Pewayangan Jawa. Dalam Kitab Mabaharata, diceriterakan banyak kisah yang menjadikan banyak tokoh epiknya sebagai lakon utama. Berasal dari India yang menganut kepercayaan Hindu sejak berabad-abad silam, karya ini juga ikut tersebar ke Indonesia di masa kejayaan kerajaan Hindu.
Sebenarnya silsilah Pandawa dan Kurawa dalam epos Mahabarata dimulai sejak jaman Prabu Nahusta. Tetapi untuk lebih memudahkan, maka diputuskan untuk mengambil silsilah mulai dari Prabu Sentanu, turunan ke-8 dari Prabu Nahusta. Prabu Sentanu menikah dengan Dewi Durgandini, menghasilkan 2 orang putra yaitu Citrawiria dan Citragada.
Berikut ini adalah tempat tinggalnya Pendowo atau dalam bahasa Jawa disebut dengan Pandawa Lima lan Kasatriyane. Prabu Puntadewa/Yudhistira : Ngamarta. Werkudara/Bima : Jodhipati. kurawa kuwi sejatine titik-titik pandawa. Maka isi titik-titiknya adalah sepupu, atau dalam bahasa Jawa yaitu misanan. Yang artinya sedulur tunggal mbah. Kurawa
Siapa saja nama Pandawa lima ? Pandawa lima terdiri dari 5 tokoh pewayangan diantaranya : Puntadewa, Werkudara atau Bima, Janaka / Arjuna, Nakula dan Sadewa. Lantas kenapa tokoh-tokoh wayang tersebut bisa disebut sebagai pandawa lima?
Jawa memiliki budaya yang sangat luar biasa hebatnya. Apalagi dalam penamaan sebuah garis keturunan ke atas atau ke bawah, dibandingkan dengan budaya barat yang kurang-lebih berhenti sampai cucu (grandchild). Dalam jawa, ada istilah dalam garis keturunan sejauh hingga keturunan ke 18. Garis tersebut disebut dengan istirah Trah.
Leluhur Pandawa lan Kurawa (Bahasa Jawa) Purna anggennya peparing ajaran marang si bungkus, Dewi Umayi aparing busana arupa cawat bang bintulu abrit, ireng, kuning, putih, pupuk, sumping, gelang, porong, lan kuku Pancanaka. setelah memebrikan pengajaran kepada si bungkus, dewi umayi memberikan buana berupa cawet bang bintulu merah, itam, kuning
Pandawa Lima adalah anak (keturunan) dari Prabu Pandu Dewanata Ratu di Ngastina. Prabu Pandu Dewanata memiliki dua istri, Dewi Kunthi dan Dewi Madrim. Prabu Pandu dan Dewi Kunthi memiliki tiga orang putra, yaitu Puntadewa (Yudistira), Werkudara (Bratasena), dan Janaka (Permadi).
Karna (Dewanagari: कर्ण; , IAST: Karṇa,), alias Radeya (Dewanagari: राधेय; , IAST: Rādheya,) adalah nama Raja Angga dalam wiracarita Mahabharata.Ia menjadi pendukung utama pihak Korawa dalam perang besar melawan Pandawa.Karna merupakan kakak tertua dari tiga di antara lima Pandawa: Yudistira, Bimasena, dan Arjuna.Dalam bagian akhir perang besar tersebut, Karna diangkat
3TgoTCt.